Korupsi?
Jangan…!
Itu amat membahayakan hidup anda di kemudian hari. Dimanapun seseorang itu berada, betapapun ia kuasanya dimasa muda, jika sudah tua maka ia akan sadar dan mau bertaubat. Sementara korupsi sangat sulit untuk dimaafkan Yang Kuasa.
Jika anda punya dosa pada Tuhan, anda cukup minta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya, maka Tuhan akan mengampuni, karena Tuhan adalah Maha Pengampun. Tapi kalau korupsi, itu merupakan dosa pada manusia dan Tuhan. Jadi Tuhan tak akan mengampuninya jika anda tidak mengembalikan yang anda curi atau anda korupsikan pada yg punya. Silakan anda terus membaca tulisan saya.
Jika seseorang mencuri buah kelapa. Tentu kelapa yang anda curi itu adalah sesuatu yang haram karena anda mencurinya. Lalu kelapa itu anda tanam dan tumbuh menjadi pokok kelapa yang menghasilkan. Maka akan tetap haramkah buahnya?
Tentu, karena dari awal saja sudah dimulai dari yang haram. Jadi anda jualpun buahnya, tetap saja uangnya menjadi haram. Bagaimana kalau anda bertaubat? Apakah pokok kelapa anda akan menjadi halal? Tak mungkin. Lagi pula Tuhan tak akan memaafkannya kalau anda tak mengembalikannya atau membayar apa yang anda curi pd yg punya dengan harga yang sesuai.
Bagaimana kalau tak dikembalikan?
Ada hadith Nabi Muhammad tentang masalah seperti ini. Yang kira kira artinya: Jika seseorang itu meninggal, sementara ia masih meninggalkan harta curian di dunia ini, maka hasil curian itu akan jadi saksi dan bukti nanti atas kejahatannya selagi di dunia. Bagaimana kalau diberikan ke jalan agama ataupun membangun mesjid untuk menebus kesalahan?
Dalam hal inipun ada hadith Nabi Muhammad yang kira kira artinya: Jika seseorang menggunakan harta yang haram untuk membangun sesuatu bangunan agama, maka bekas bangunan itulah nanti yang akan
melemparkannya ke neraka.
Bagaimana kalau hasil korupsi digunakan untuk kemewahan? Maksudnya jangan dimakan karena uang itu haram?
Ada juga hadith Nabi Muhammad yang sekira kira artinya:
Pernah dulu Nabi Muhammad melihat seseorang sedang berdo’a dalam mesjid, lalu Muhammad mengatakan: Bagaimana mungkin do’anya diterima Tuhan, padahal ia memakai yang haram, ia dibesarkan dari yang haram dan ia memakan yang haram.
Jadi dalam hal ini, jika kita memakai dan memakan yang haram maka Tuhan tak akan mengabulkan do’a kita. Jadi janganlah mencuri jika anda ingin agar Tuhan mengabulkan do’amu. Jika kita sudah terlanjur mengambilnya maka kembalihanlah dan bertaubatlah pada Tuhan.
Jika anda belum melakukannya, maka hindarilah. Sebab untuk mengembalikan hasil curian atau korupsipun sangatlah memalukan. Janganlah gara gara keindahan dunia anda jadi ingin korupsi. Jangan kotori catatan perjalanan anda dgn catatan korupsi. Sebab hanya akan membuat anda menyesal di akhirat nanti. Anda juga tak tahu kapan anda dipanggil Yang Kuasa. Jika kebetulan nanti malam akan tiba ajal anda sementara anda belum mengembalikan hasil curian anda, maka akan berakibat buruklah bagi nasib anda nanti di pengadilan terakhir. Jika anda akan mati bulan depan, mungkin masih ada waktu untuk mengembalikan hasil curian anda dan segeralah bertaubat. Jika tak sempat mengembalikannya, maka akan menyesallah anda nanti sepanjang zaman. Sementara kita sendiri tak kan tahu kapan kita akan meninggal. Nanti, besok, lusa, tahun depan ataupun 50 tahun lagi. Tapi bersiaplah untuk kembali sesuci mungkin pada Tuhan. Bersiaplah setiap saat, sebab tak ada yang tahu kapan ajal menjemput anda dari dunia ini, termasuk saya sendiri.
Kalau di dalam hukum Tuhan di dalam Al Qur’an, bila seseorang mencuri sesuai ukuran yang ditentukan, maka tangannya akan dipotong. Sebab itu lebih baik baginya. Artinya jika tidak dipotong tangannya di dunia ini, maka hukuman bagi pencuri ini akan lebih berat nanti di hari akhir. Hukum potong tangan memang sesuatu yang sadis. Tapi kata Tuhan itu lebih baik. Sebab hukum akhirat itu jauh lebih sadis dan mengerikan. Hukum potong tangan tak akan menghapuskan hukum di akhirat. Tapi itulah yang terbaik menurut Pencipta Alam. Karena Tuhan memang amat keras siksanya nanti diakhirat. Jika potong tangan telah dilakukan di dunia ini, tentu hukum di akhirat akan dikurangi walaupun bukan dihapuskan. Tapi bagaimanapun, jika anda sudah korupsi atau mencuri, maka lebih baik dikembalikan dan segeralah insaf dan minta
ampu pada Tuhan.
Siapapun yang membaca tulisan saya ini, jika ada saudara anda yang korupsi, maka nasehatilah ia, ingatkanlah ia kalau anda menyayangi saudara anda yang korupsi itu.
Jikapun kebetulan dia ayah anda, ibu anda, adik anda, ataupun teman anda, maka berilah ia nasehat. Sebab Tuhanpun sangat mengharapkan agar kita saling mengingatkan.
Salam buat semua. Semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat buat anda.
Leave a comment